Mutiara Hikmah Ibnu
'Athaillah dari al-Hikam dan Latha'if al-Minan Sikapi ujian-Nya dengan benar.
"Bisa jadi engkau memperoleh tambahan kurnia dalam kesukaran,
apa yang dalam puasa dan solat tidak engkau dapatkan. Bisa jadi Allah memberimu
maka menolakmu, dan bisa jadi Dia menolakmu maka memberimu. Penolakan
dari Allah terasa pedih bagimu hanya kerana engkau tak
mengerti rahmat Allah di balik penolakan itu. Ketika Allah membukakan
pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya, maka penolakan itu
pun berubah menjadi pemberian." Jangan bergantung pada amalan,
yang menyampingkan ketentuan-Nya. "Salah satu tanda bergantung pada
amal iaitu berkurangnya harapan ketika mengalami kegagalan." Jangan
berpatah harapan dari kembali pada-Nya, hanya kerana kepahitan ujian dan
dosa. Kasih sayang-Nya mengatasi Kemurkaan-Nya, demikian diungkap
dalam suatu Hadis Qudsi. "Apabila engkau berbuat dosa, maka itu
jangan menjadi alasan keputusasaanmu dalam menggapai istiqamah dengan
Tuhan, kerana bisa jadi itu adalah dosa terakhir yang ditakdirkan
bagimu. Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang
permintaan, janganlah membuatmu patah harapan. Allah menjamin
pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia pilih buatmu, bukan menurut
apa yang engkau pilih sendiri; dan pada waktu yang Dia kehendaki,
bukan pada waktu yang engkau ingini." Sandarkan pada Allah yang Maha
Mengatur dan Menentukan. Keyakinan hanya hadir apabila kita akui
kelemahan dan kehambaan kita di hadapan-Nya. "Apa pun bersandar pada
kehendak Allah, sementara kehendak Allah tidak bersandar pada apa pun.
Tiada suatu nafas berhembus darimu melainkan di situ takdir Tuhan berlaku
padamu. Pinta tiada tertahan selama engkau memohon kepada Tuhan.
Namun, pinta tiada mudah bila pada dirimu sendiri engkau berserah. Di
antara tanda keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri
kepada Allah sejak permulaan." Leburkan nafsu, tajamkan penglihatan mata
hati. Kenali (kehambaan) diri, kenali (keagungan) Dia. Fahami letak
duduk di alam ini, tempat diri dalam perencanaan-Nya. Letakkan
sesuatu pada tempatnya, yakni bersikap adil. "Pangkal segala maksiat,
kelalaian, dan syahwat adalah pengumbaran nafsu. Dan pangkal
segala ketaatan, kewaspadaan, dan kebajikan adalah pengekangan
nafsu. Bersahabat dengan orang bodoh yang tidak memperturutkan
hawa nafsunya lebih baik bagimu daripada bersahabat dengan
orang pintar yang memperturutkan hawa nafsunya. Kepintaran apa lagi
yang disandangkan pada orang pintar yang selalu memperturutkan
hawa nafsunya? Dan kebodohan apalagi yang dapat disandangkan
pada orang bodoh yang tidak memperturutkan hawa nafsunya? Amal yang
berasal dari hati penuh keikhlasan tidak dapat dianggap sedikit,
dan amal yang berasal dari hati penuh ketamakan tidak dapat dianggap
banyak. Jika engkau tahu bahawa syaitan tidak pernah lupa kepadamu,
maka janganlah lupa kepada Allah yang menguasaimu. Usahamu
mengetahui beberapa kekurangan yang tersembunyi dalam dirimu lebih
baik daripada usahamu menyingkap perkara ghaib yang tersembunyi
darimu." Bantuan secara lahiriah hadir dengan persiapan lahiriah,
sedang pencerahan nurani hadir sesuai dengan pemurnian wadah Cahaya
Ilahi, yakni hati. "Datangnya pertolongan Allah adalah sesuai dengan
persiapan, sedangkan turunnya cahaya Allah adalah sesuai dengan
kejernihan relung batin." Syukur kepada Yang Maha Kekal, "Orang yang
tidak mengetahui nilai nikmat tatkala memperolehnya, ia akan
mengetahuinya tatkala nikmat sudah lepas darinya. Siapa yang tidak mensyukuri
nikmat bererti menginginkan hilangnya. Dan siapa yang mensyukurinya
berarti telah mengikatnya dengan kuat. Jika engkau menginginkan kemuliaan yang
tidak bisa sirna, maka jangan banggakan kemuliaan yang bisa sirna."
...dampingkan syukur beserta sabar, kerana: "Sangatlah jahil orang yang
menginginkan terjadinya sesuatu yang tidak dikehendaki Allah pada suatu
waktu. Tak terjadinya sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah
tiba, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah itu.
Supaya, yang demikian tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan
memadamkan cahaya relung hatimu. " Moga tergapai hikmah di balik ujian dan
kurniaan. Bagi yang menasihat dan dinasihati: "Setiap ucapan yang
meluncur pasti membawa corak kalbu tempat asal perkataan itu.
Ungkapan-ungkapan bijak adalah makanan bagi para pendengar yang
memerlukan, dan bahagianmu hanyalah apa yang engkau (mampu) cicipi
darinya. Orang-orang memujimu kerana apa yang mereka sangka ada pada
dirimu. Maka celalah dirimu kerana apa yang engkau ketahui ada pada
dirimu. Apa yang tersimpan dalam keghaiban hati, akan termanifestasi pada
dunia nyata. Berkat pemahaman, redha kepada Allah terwujud Hanya melalui
cahaya, pemahaman akan terwujud Hanya melalui kedekatan, cahayamu akan memancar
Dan hanya berkat pertolongan, kedekatan akan tersingkap." Beberapa petikan
nukilan Ibn 'Athaillah, dalam karangan-karangannya. Atas
kerelevanan dalam penyelesaian masalah, dari dasar yang mengakar,
dari dalam-ke-luar. Sebarang keraguan, saudara/saudari silalah jelaskan
ia untuk rungkaian selanjutnya, pada ahli yang arif - yakni 'alim ulama
yang benar lagi terpercaya. Moga dipimpin-Nya. Sikapi ujian-Nya dengan
benar. "Bisa jadi engkau memperoleh tambahan kurnia dalam
kesukaran, apa yang dalam puasa dan solat tidak engkau dapatkan.
Bisa jadi Allah memberimu maka menolakmu, dan bisa jadi Dia menolakmu
maka memberimu. Penolakan dari Allah terasa pedih bagimu hanya
kerana engkau tak mengerti rahmat Allah di balik penolakan itu. Ketika
Allah membukakan pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya,
maka penolakan itu pun berubah menjadi pemberian." Jangan bergantung
pada amalan, yang menyampingkan ketentuan-Nya. "Salah satu tanda
bergantung pada amal iaitu berkurangnya harapan ketika mengalami
kegagalan." Jangan berpatah harapan dari kembali pada-Nya, hanya
kerana kepahitan ujian dan dosa. Kasih sayang-Nya mengatasi
Kemurkaan-Nya, demikian diungkap dalam suatu Hadis Qudsi. "Apabila
engkau berbuat dosa, maka itu jangan menjadi alasan keputusasaanmu
dalam menggapai istiqamah dengan Tuhan, kerana bisa jadi itu adalah
dosa terakhir yang ditakdirkan bagimu. Tertundanya pemberian setelah
engkau mengulang-ulang permintaan, janganlah membuatmu patah
harapan. Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia
pilih buatmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri; dan pada
waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini."
Sandarkan pada Allah yang Maha Mengatur dan Menentukan. Keyakinan hanya
hadir apabila kita akui kelemahan dan kehambaan kita di
hadapan-Nya. "Apa pun bersandar pada kehendak Allah, sementara
kehendak Allah tidak bersandar pada apa pun. Tiada suatu nafas berhembus
darimu melainkan di situ takdir Tuhan berlaku padamu. Pinta tiada
tertahan selama engkau memohon kepada Tuhan. Namun, pinta tiada
mudah bila pada dirimu sendiri engkau berserah. Di antara tanda
keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri kepada Allah
sejak permulaan." Leburkan nafsu, tajamkan penglihatan mata hati.
Kenali (kehambaan) diri, kenali (keagungan) Dia. Fahami letak duduk di
alam ini, tempat diri dalam perencanaan-Nya. Letakkan sesuatu pada
tempatnya, yakni bersikap adil. "Pangkal segala maksiat, kelalaian,
dan syahwat adalah pengumbaran nafsu. Dan pangkal segala ketaatan,
kewaspadaan, dan kebajikan adalah pengekangan nafsu.
Bersahabat dengan orang bodoh yang tidak memperturutkan hawa
nafsunya lebih baik bagimu daripada bersahabat dengan orang
pintar yang memperturutkan hawa nafsunya. Kepintaran apa lagi yang
disandangkan pada orang pintar yang selalu memperturutkan hawa
nafsunya? Dan kebodohan apalagi yang dapat disandangkan pada
orang bodoh yang tidak memperturutkan hawa nafsunya? Amal yang berasal
dari hati penuh keikhlasan tidak dapat dianggap sedikit, dan amal
yang berasal dari hati penuh ketamakan tidak dapat dianggap banyak. Jika
engkau tahu bahawa syaitan tidak pernah lupa kepadamu, maka
janganlah lupa kepada Allah yang menguasaimu. Usahamu mengetahui
beberapa kekurangan yang tersembunyi dalam dirimu lebih baik daripada
usahamu menyingkap perkara ghaib yang tersembunyi darimu." Bantuan
secara lahiriah hadir dengan persiapan lahiriah, sedang pencerahan nurani
hadir sesuai dengan pemurnian wadah Cahaya Ilahi, yakni hati.
"Datangnya pertolongan Allah adalah sesuai dengan persiapan,
sedangkan turunnya cahaya Allah adalah sesuai dengan kejernihan relung
batin." Syukur kepada Yang Maha Kekal, "Orang yang tidak mengetahui
nilai nikmat tatkala memperolehnya, ia akan mengetahuinya tatkala nikmat
sudah lepas darinya. Siapa yang tidak mensyukuri nikmat bererti menginginkan
hilangnya. Dan siapa yang mensyukurinya berarti telah mengikatnya dengan
kuat. Jika engkau menginginkan kemuliaan yang tidak bisa sirna, maka
jangan banggakan kemuliaan yang bisa sirna." ...dampingkan syukur beserta
sabar, kerana: "Sangatlah jahil orang yang menginginkan terjadinya
sesuatu yang tidak dikehendaki Allah pada suatu waktu. Tak terjadinya
sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah tiba, janganlah
sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah itu. Supaya, yang demikian
tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan memadamkan cahaya relung
hatimu. " Moga tergapai hikmah di balik ujian dan kurniaan. Bagi
yang menasihat dan dinasihati: "Setiap ucapan yang meluncur pasti
membawa corak kalbu tempat asal perkataan itu. Ungkapan-ungkapan bijak
adalah makanan bagi para pendengar yang memerlukan, dan bahagianmu
hanyalah apa yang engkau (mampu) cicipi darinya. Orang-orang
memujimu kerana apa yang mereka sangka ada pada dirimu. Maka celalah
dirimu kerana apa yang engkau ketahui ada pada dirimu. Apa yang tersimpan
dalam keghaiban hati, akan termanifestasi pada dunia nyata. Berkat
pemahaman, redha kepada Allah terwujud Hanya melalui cahaya, pemahaman akan
terwujud Hanya melalui kedekatan, cahayamu akan memancar Dan hanya berkat
pertolongan, kedekatan akan tersingkap." Beberapa petikan nukilan Ibn
'Athaillah, dalam karangan-karangannya. Atas kerelevanan dalam
penyelesaian masalah, dari dasar yang mengakar, dari dalam-ke-luar.
Sebarang keraguan, saudara/saudari silalah jelaskan ia untuk rungkaian
selanjutnya, pada ahli yang arif - yakni 'alim ulama yang benar lagi
terpercaya. Moga dipimpin-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar